DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
17 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Perjalanan Laut Dibatalkan Dibayangi Ancaman Topan Noru, Filipina Evakuasi Warga Pesisir –

2 min read

Otoritas Filipina kini mulai mengevakuasi warga di daerah pesisir, menyusul ancaman topan Noru yang kian menguat, Minggu (25/9).

Ratusan orang tidak dapat melakukan perjalanan laut, karena pulau utama Luzon, termasuk Manila, berada di bawah ancaman topan kategori 3 itu.

Dalam peringatannya, Badan Penanggulangan Bencana Alam Filipina mengatakan, topan Noru menjadi topan super, setelah melalui periode intensifikasi eksplosif, dengan kecepatan angin yang meningkat dari 120 km/jam menjadi 185 km/jam pada Sabtu (24/9) malam.

“Kecepatan ini akan terus meningkat. Kemungkinan, topan Noru mendarat pada Minggu (25/9) sore atau malam, dengan kecepatan angin 185 kmh hingga 205 kmh,” demikian bunyi peringatan tersebut, seperti dikutip Reuters, Minggu (25/9).

Kepada Radio DZRH, Gubernur Quezon Helen Tan mengaku telah meminta wali kota di wilayah yang dipimpinnya, untuk mematuhi evakuasi pencegahan yang ketat. Nelayan dilarang melaut.

Noru, topan tropis ke-11 yang melanda Filipina tahun ini, diprediksi mengakibatkan hujan lebat di wilayah Ibu Kota, Manila dan provinsi sekitarnya, Minggu (25/9) sore.

“Mudah-mudahan, topan ini bergerak cepat, meski membawa angin kencang,” kata Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Alam Filipina, Bernardo Rafaelito Alejandro.

“Kita harus mewaspadai ancaman tanah longsor, banjir, dan angin yang merusak,” imbuhnya.

Penjaga Pantai Filipina mengatakan, saat ini, lebih dari 1.200 penumpang dan 28 kapal terdampar di pelabuhan selatan Manila.

Topan Noru yang saat ini bergerak ke barat, kemungkinan akan muncul di atas Laut China Selatan pada Minggu (25/9) malam atau Senin (26/9) pagi.

Filipina, negara kepulauan yang memiliki lebih dari 7.600 pulau, mengalami rata-rata 20 badai tropis per tahun. ■
]]> , Otoritas Filipina kini mulai mengevakuasi warga di daerah pesisir, menyusul ancaman topan Noru yang kian menguat, Minggu (25/9).

Ratusan orang tidak dapat melakukan perjalanan laut, karena pulau utama Luzon, termasuk Manila, berada di bawah ancaman topan kategori 3 itu.

Dalam peringatannya, Badan Penanggulangan Bencana Alam Filipina mengatakan, topan Noru menjadi topan super, setelah melalui periode intensifikasi eksplosif, dengan kecepatan angin yang meningkat dari 120 km/jam menjadi 185 km/jam pada Sabtu (24/9) malam.

“Kecepatan ini akan terus meningkat. Kemungkinan, topan Noru mendarat pada Minggu (25/9) sore atau malam, dengan kecepatan angin 185 kmh hingga 205 kmh,” demikian bunyi peringatan tersebut, seperti dikutip Reuters, Minggu (25/9).

Kepada Radio DZRH, Gubernur Quezon Helen Tan mengaku telah meminta wali kota di wilayah yang dipimpinnya, untuk mematuhi evakuasi pencegahan yang ketat. Nelayan dilarang melaut.

Noru, topan tropis ke-11 yang melanda Filipina tahun ini, diprediksi mengakibatkan hujan lebat di wilayah Ibu Kota, Manila dan provinsi sekitarnya, Minggu (25/9) sore.

“Mudah-mudahan, topan ini bergerak cepat, meski membawa angin kencang,” kata Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Alam Filipina, Bernardo Rafaelito Alejandro.

“Kita harus mewaspadai ancaman tanah longsor, banjir, dan angin yang merusak,” imbuhnya.

Penjaga Pantai Filipina mengatakan, saat ini, lebih dari 1.200 penumpang dan 28 kapal terdampar di pelabuhan selatan Manila.

Topan Noru yang saat ini bergerak ke barat, kemungkinan akan muncul di atas Laut China Selatan pada Minggu (25/9) malam atau Senin (26/9) pagi.

Filipina, negara kepulauan yang memiliki lebih dari 7.600 pulau, mengalami rata-rata 20 badai tropis per tahun. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2025. DigiBerita.com. All rights reserved |