DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
16 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Apresiasi Erick Thohir Soal Program Solusi Nelayan Pengamat: Itu Program Pro Rakyat –

4 min read

Program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mendapat apresiasi tinggi. Program Solusi Nelayan ini diakui sangat pro terhadap rakyat kecil.

Pengamat BUMN Kiki Rizki Yoctavian mengatakan, publik harus menyambut baik Program Solusi Nelayan ini. Sebab, program ini merupakan respon cepat Pemerintah dalam menyediakan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Rizki pun menyarankan Menteri Erick Thohir melebarkan program tersebut ke seluruh Indonesia.

“Saya menyambut baik atas Program Solusi Nelayan dapat diterapkan di seluruh Indonesia paling lambat akhir tahun oleh Erick Thohir yang menyebut program pro rakyat ini, sebagai respons pemerintah dalam menyediakan kebutuhan BBM bagi nelayan sangat tepat dilakukan di saat kenaikan harga BBM,” ujar Rizki saat dihubungi, Minggu (18/9).

Dikatakan Rizki, Erick Thohir mampu membaca kebutuhan para nelayan di Tanah Air, hingga dirinya berinisiatif meluncurkan Program Solusi Nelayan ini.

Sebab, BBM jenis Solar merupakan kebutuhan utama para nelayan. Apalagi, solar tersebut masih disubsidi oleh Pemerintah.

“Terlebih memang kelompok masyarakat seperti nelayan memang menjadikan Solar sebagai salah satu alat produksi untuk mencari kehidupan,” tuturnya.

Menurut Rizki, sejauh ini, penyediaan Solar sudah baik. Namun belum menjangkau wilayah-wilayah terpencil. Karena itu, Program Solusi Nelayan ini harus merata di seluruh Indonesia.

Para nelayan membutuhkan Solar yang banyak untuk melakukan aktivitas menangkap ikan di lokasi yang jauh.

“Terlebih memang kebutuhan akan solar sangat terbatas di daerah pesisir dan terkadang langka. Apa lagi ada beberapa daerah yang untuk mencari tangkapan harus lebih jauh dari tempat tinggalnya tentunya membutuhkan lebih banyak bahan bakar,” ucapnya.

Dia mencontohkan saat berkunjung ke sebuah kampung nelayan di Lampung, nelayan mengaku membutuhkan lebih kurang 5 jerigen ukuran 20 liter untuk sekali melaut mencari gurita di dekat gunung Krakatau.

“Tentunya apabila program ini berjalan dengan baik akan sangat membantu nelayan,” jelasnya.

Rizki juga menyarankan agar penyalur Solar subsidi kepada para nelayan ini harus konkret. Apakah untuk kapal-kapal besar milik para juragan ikan atau hanya kepada nelayan kecil.

“Harus juga bisa dipisahkan. Saya berharap program ini dapat menjangkau nelayan-nelayan kecil dengan perahu-perahu kecil bukan perahu-perahu besar yang cendungnya dimiliki oleh juragan ikan,” harap Rizki.

Dia berharap, Program Solusi Nelayan yang pro rakyat kecil ini tidak salah sasaran seperti subsidi BBM Pertalite yang dikhususkan buat masyarakat kurang mampu, tetapi ikut dinikmati oleh masyarakat mampu yang memiliki mobil pribadi.

“Untuk meminimalisir subsidi tidak tepat sasaran harus dilakukan dengan evaluasi dan pemantauan yang serius,” ungkap dia.

 

Sebagaimana diketahui, Program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan ini sudah diluncurkan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (17/9) kemarin.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kesejahteraan nelayan harus menjadi bagian penting dari program pemerintah, salah satunya Program Solusi Nelayan yang masih ditujukan untuk memberikan kemudahan akses BBM bagi nelayan.

Menurut dia, hal itu disebabkan nelayan selama ini mungkin masih mendapatkan BBM dengan harga Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per liter.

“Hari ini Sabtu (17/9), kita pastikan harganya (Solar) Rp6.800/liter. Memang Cilacap sebagai pilot project, nanti InsyaAllah kita akan kembangkan di beberapa daerah lain,” jelas Erick Thohir. ■
]]> , Program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mendapat apresiasi tinggi. Program Solusi Nelayan ini diakui sangat pro terhadap rakyat kecil.

Pengamat BUMN Kiki Rizki Yoctavian mengatakan, publik harus menyambut baik Program Solusi Nelayan ini. Sebab, program ini merupakan respon cepat Pemerintah dalam menyediakan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Rizki pun menyarankan Menteri Erick Thohir melebarkan program tersebut ke seluruh Indonesia.

“Saya menyambut baik atas Program Solusi Nelayan dapat diterapkan di seluruh Indonesia paling lambat akhir tahun oleh Erick Thohir yang menyebut program pro rakyat ini, sebagai respons pemerintah dalam menyediakan kebutuhan BBM bagi nelayan sangat tepat dilakukan di saat kenaikan harga BBM,” ujar Rizki saat dihubungi, Minggu (18/9).

Dikatakan Rizki, Erick Thohir mampu membaca kebutuhan para nelayan di Tanah Air, hingga dirinya berinisiatif meluncurkan Program Solusi Nelayan ini.

Sebab, BBM jenis Solar merupakan kebutuhan utama para nelayan. Apalagi, solar tersebut masih disubsidi oleh Pemerintah.

“Terlebih memang kelompok masyarakat seperti nelayan memang menjadikan Solar sebagai salah satu alat produksi untuk mencari kehidupan,” tuturnya.

Menurut Rizki, sejauh ini, penyediaan Solar sudah baik. Namun belum menjangkau wilayah-wilayah terpencil. Karena itu, Program Solusi Nelayan ini harus merata di seluruh Indonesia.

Para nelayan membutuhkan Solar yang banyak untuk melakukan aktivitas menangkap ikan di lokasi yang jauh.

“Terlebih memang kebutuhan akan solar sangat terbatas di daerah pesisir dan terkadang langka. Apa lagi ada beberapa daerah yang untuk mencari tangkapan harus lebih jauh dari tempat tinggalnya tentunya membutuhkan lebih banyak bahan bakar,” ucapnya.

Dia mencontohkan saat berkunjung ke sebuah kampung nelayan di Lampung, nelayan mengaku membutuhkan lebih kurang 5 jerigen ukuran 20 liter untuk sekali melaut mencari gurita di dekat gunung Krakatau.

“Tentunya apabila program ini berjalan dengan baik akan sangat membantu nelayan,” jelasnya.

Rizki juga menyarankan agar penyalur Solar subsidi kepada para nelayan ini harus konkret. Apakah untuk kapal-kapal besar milik para juragan ikan atau hanya kepada nelayan kecil.

“Harus juga bisa dipisahkan. Saya berharap program ini dapat menjangkau nelayan-nelayan kecil dengan perahu-perahu kecil bukan perahu-perahu besar yang cendungnya dimiliki oleh juragan ikan,” harap Rizki.

Dia berharap, Program Solusi Nelayan yang pro rakyat kecil ini tidak salah sasaran seperti subsidi BBM Pertalite yang dikhususkan buat masyarakat kurang mampu, tetapi ikut dinikmati oleh masyarakat mampu yang memiliki mobil pribadi.

“Untuk meminimalisir subsidi tidak tepat sasaran harus dilakukan dengan evaluasi dan pemantauan yang serius,” ungkap dia.

 

Sebagaimana diketahui, Program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan ini sudah diluncurkan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (17/9) kemarin.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kesejahteraan nelayan harus menjadi bagian penting dari program pemerintah, salah satunya Program Solusi Nelayan yang masih ditujukan untuk memberikan kemudahan akses BBM bagi nelayan.

Menurut dia, hal itu disebabkan nelayan selama ini mungkin masih mendapatkan BBM dengan harga Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per liter.

“Hari ini Sabtu (17/9), kita pastikan harganya (Solar) Rp6.800/liter. Memang Cilacap sebagai pilot project, nanti InsyaAllah kita akan kembangkan di beberapa daerah lain,” jelas Erick Thohir. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |