DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
16 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Menhub Ajak Denmark Garap Proyek Patimban –

5 min read

Pemerintah Indonesia mengajak pelaku usaha asal Denmark untuk berinvestasi di Tanah Air, dan ikut berpartisipasi mengembangkan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Menteri Perhubungan (Men­hub) Budi Karya Sumadi mengajak Duta Besar (Dubes) Den­mark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, bersama jajaran perusahaan shipping line asal Denmark, Maersk Line, melihat langsung aktivitas di Pelabuhan Patimban, kemarin.

Rombongan terbang bersama menaiki helikopter dari Bandara Halim Perdanakusuma seki­tar pukul 07.00 WIB menuju Pelabuhan Patimban.

Di Pelabuhan Patimban, BKS-sapaan akrab Budi Karya Su­madi, bersama Dubes Larsen memantau aktivitas pengangkutan 2.025 unit mobil oleh Kapal MV. Siem Curie di Pelabuhan Patimban. Kapal tersebut datang dari Singapura menuju Batangas atau Luzon, Filipina.

“Kami tawarkan Maersk Line dan beberapa investor dari se­jumlah negara, bekerja sama dengan PT Pelabuhan Patimban International (PPI) yang telah ditunjuk sebagai entitas swasta mengembangkan Pelabuhan Patimban,” ujar BKS.

Eks Dirut Angkasa Pura ll ini mengatakan, kerja sama dengan Maersk Line sangat potensial. Perusahaan ini salah satu yang terbesar di dunia. Maersk Line memiliki potensi pengangkutan dari Asia menuju ke Eropa, Amerika Serikat, maupun Timur Tengah.

Dia juga meyakinkan inves­tor Denmark, kinerja Patimban saat ini cukup menggembirakan setelah dioperasikan.

“Tadinya, ditargetkan dapat mengangkut 160 ribu unit kendaraan, tapi saat ini sudah mengangkut 200 ribu unit kendaraan. Patimban sangat potensial,” kata BKS.

Dubes Lars Bo Larsen me­nyambut baik tawaran Pemerintah Indonesia, dan terkesan dengan kinerja Pelabuhan Patimban.

Menurutnya, Indonesia memi­liki potensi pertumbuhan trans­portasi laut yang sangat kuat. Terutama di wilayah Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

“Transportasi laut menjadi elemen penting dalam memasti­kan pertumbuhan berkelanjutan. Kami berkomitmen bekerja sama dengan Pemerintah Indo­nesia,” katanya.

Seperti diketahui, pembangunan Pelabuhan Patimban terdiri dari tiga tahap. Untuk tahap pertama, terdiri dari dua bagian yaitu, Tahap 1-1 dan Tahap 1-2.

 

Tahap 1-1, pembangunannya telah diselesaikan dan saat ini akan dilanjutkan pembangunannya ke Tahap 1-2 pada Oktober 2022. Ditargetkan selesai pada 2025.

Pelabuhan Patimban merupa­kan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di area seluas 369 hektare (ha). Dan backup area mencapai 356 ha, dengan biaya investasi mencapai Rp 43,2 triliun.

Pelabuhan Patimban ditar­getkan memiliki kapasitas yang sama dengan Pelabuhan Tan­jung Priok, yakni sebesar 7,5 juta twenty foot equivalent unit (TEUs) peti kemas atau kon­tainer, dan 600 ribu kendaraan per tahun pada 2027 nanti.

Persiapan Kertajati

BKS juga mengajak para in­vestor Denmark meninjau Ban­dara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

Menurut dia, Bandara Ker­tajati tengah bersiap melayani penerbangan penumpang kom­ersial pada November-Desem­ber 2022.

“Kami telah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai, yakni Garuda Indonesia dan Lion Air. Insya Allah untuk pertama ada empat penerbangan. Desember nanti menjadi 8 penerbangan. Paling tidak, ada dua penerbangan untuk umrah,” jelas BKS.

Dalam kesempatan itu, BKS sengaja mengajak Dubes Larsen untuk melihat langsung aktivitas di Bandara Kertajati.

“Saya menunjukkan kepada Pak Dubes bahwa Bandara Kertajati juga bersiap untuk meningkatkan konektivitas udara,” ucapnya.

BKS mengatakan, setelah terdampak pandemi Covid-19, Kemenhub bersama para stakeholder penerbangan telah melakukan upaya pemulihan. Yakni dengan membuka pener­bangan komersial dari Bandara Kertajati ke sejumlah daerah seperti Kalimantan dan Bali.

“Kami juga menunggu tersam­bungnya jalan tol dari Bandung pada Oktober. Insya Allah, pada Desember Bandara Kertajati su­dah mulai ramai,” ujarnya.

BKS optimistis, Bandara Ker­tajati akan semakin menggeliat karena sudah konsisten melayani penerbangan kargo. Nantinya juga akan dibangun pusat pera­watan pesawat (Maintenance, Reparation, Overhaul/MRO).

Kertajati bersama Patimban dan Cirebon merupakan ka­wasan segitiga di Jawa Barat yang sangat potensial sebagai kawasan industri.

“Pengembangan kawasan industri yang akan dilakukan di sini akan memberikan dukungan bagi kinerja Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati,” pungkas BKS. [KPJ] ]]> , Pemerintah Indonesia mengajak pelaku usaha asal Denmark untuk berinvestasi di Tanah Air, dan ikut berpartisipasi mengembangkan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Menteri Perhubungan (Men­hub) Budi Karya Sumadi mengajak Duta Besar (Dubes) Den­mark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, bersama jajaran perusahaan shipping line asal Denmark, Maersk Line, melihat langsung aktivitas di Pelabuhan Patimban, kemarin.

Rombongan terbang bersama menaiki helikopter dari Bandara Halim Perdanakusuma seki­tar pukul 07.00 WIB menuju Pelabuhan Patimban.

Di Pelabuhan Patimban, BKS-sapaan akrab Budi Karya Su­madi, bersama Dubes Larsen memantau aktivitas pengangkutan 2.025 unit mobil oleh Kapal MV. Siem Curie di Pelabuhan Patimban. Kapal tersebut datang dari Singapura menuju Batangas atau Luzon, Filipina.

“Kami tawarkan Maersk Line dan beberapa investor dari se­jumlah negara, bekerja sama dengan PT Pelabuhan Patimban International (PPI) yang telah ditunjuk sebagai entitas swasta mengembangkan Pelabuhan Patimban,” ujar BKS.

Eks Dirut Angkasa Pura ll ini mengatakan, kerja sama dengan Maersk Line sangat potensial. Perusahaan ini salah satu yang terbesar di dunia. Maersk Line memiliki potensi pengangkutan dari Asia menuju ke Eropa, Amerika Serikat, maupun Timur Tengah.

Dia juga meyakinkan inves­tor Denmark, kinerja Patimban saat ini cukup menggembirakan setelah dioperasikan.

“Tadinya, ditargetkan dapat mengangkut 160 ribu unit kendaraan, tapi saat ini sudah mengangkut 200 ribu unit kendaraan. Patimban sangat potensial,” kata BKS.

Dubes Lars Bo Larsen me­nyambut baik tawaran Pemerintah Indonesia, dan terkesan dengan kinerja Pelabuhan Patimban.

Menurutnya, Indonesia memi­liki potensi pertumbuhan trans­portasi laut yang sangat kuat. Terutama di wilayah Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

“Transportasi laut menjadi elemen penting dalam memasti­kan pertumbuhan berkelanjutan. Kami berkomitmen bekerja sama dengan Pemerintah Indo­nesia,” katanya.

Seperti diketahui, pembangunan Pelabuhan Patimban terdiri dari tiga tahap. Untuk tahap pertama, terdiri dari dua bagian yaitu, Tahap 1-1 dan Tahap 1-2.

 

Tahap 1-1, pembangunannya telah diselesaikan dan saat ini akan dilanjutkan pembangunannya ke Tahap 1-2 pada Oktober 2022. Ditargetkan selesai pada 2025.

Pelabuhan Patimban merupa­kan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di area seluas 369 hektare (ha). Dan backup area mencapai 356 ha, dengan biaya investasi mencapai Rp 43,2 triliun.

Pelabuhan Patimban ditar­getkan memiliki kapasitas yang sama dengan Pelabuhan Tan­jung Priok, yakni sebesar 7,5 juta twenty foot equivalent unit (TEUs) peti kemas atau kon­tainer, dan 600 ribu kendaraan per tahun pada 2027 nanti.

Persiapan Kertajati

BKS juga mengajak para in­vestor Denmark meninjau Ban­dara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

Menurut dia, Bandara Ker­tajati tengah bersiap melayani penerbangan penumpang kom­ersial pada November-Desem­ber 2022.

“Kami telah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai, yakni Garuda Indonesia dan Lion Air. Insya Allah untuk pertama ada empat penerbangan. Desember nanti menjadi 8 penerbangan. Paling tidak, ada dua penerbangan untuk umrah,” jelas BKS.

Dalam kesempatan itu, BKS sengaja mengajak Dubes Larsen untuk melihat langsung aktivitas di Bandara Kertajati.

“Saya menunjukkan kepada Pak Dubes bahwa Bandara Kertajati juga bersiap untuk meningkatkan konektivitas udara,” ucapnya.

BKS mengatakan, setelah terdampak pandemi Covid-19, Kemenhub bersama para stakeholder penerbangan telah melakukan upaya pemulihan. Yakni dengan membuka pener­bangan komersial dari Bandara Kertajati ke sejumlah daerah seperti Kalimantan dan Bali.

“Kami juga menunggu tersam­bungnya jalan tol dari Bandung pada Oktober. Insya Allah, pada Desember Bandara Kertajati su­dah mulai ramai,” ujarnya.

BKS optimistis, Bandara Ker­tajati akan semakin menggeliat karena sudah konsisten melayani penerbangan kargo. Nantinya juga akan dibangun pusat pera­watan pesawat (Maintenance, Reparation, Overhaul/MRO).

Kertajati bersama Patimban dan Cirebon merupakan ka­wasan segitiga di Jawa Barat yang sangat potensial sebagai kawasan industri.

“Pengembangan kawasan industri yang akan dilakukan di sini akan memberikan dukungan bagi kinerja Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati,” pungkas BKS. [KPJ]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |