Bijak Dong, Orang Kaya Jangan Beli BBM Subsidi –
5 min readPemerintah ingin penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tepat sasaran. Karena itu, kendaraan yang mengisi bensin bisa mendaftar di aplikasi MyPertamina. Hal itu masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan survei pada 13-21 Agustus 2022 terhadap 1.220 responden representatif yang mewakili populasi pemilih secara nasional. Survei menggunakan metodologi multistage random sampling.
Hasilnya, 21,3 persen responden setuju dengan kebijakan Pemerintah mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi. Sementara 5,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Namun, sekitar 73 persen tidak setuju kebijakan Pemerintah yang menerapkan pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina.
Adapun kebijakan menggunakan aplikasi MyPertamina sudah berlaku sejak 1 Juli 2022. Seluruh pengguna Pertalite dan Solar yang merasa berhak menggunakan BBM subsidi tersebut bisa mendaftarkan kendaraannya. Aplikasi ini akan terhubung dengan data Polri agar penyaluran subsidi BBM tepat sasaran.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui, implementasi aplikasi MyPertamina belum maksimal. Namun, dia yakin aplikasi ini akan membantu memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran setelah sinkronisasi data sempurna.
Hal itu belajar dari pengalaman aplikasi PeduliLindungi yang memerlukan waktu, hingga akhirnya berfungsi seperti sekarang.
“Kita sudah pernah melakukan, misalnya PeduliLindungi, kan bisa,” jelasnya.
Sekretaris Perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting meminta masyarakat tetap mendaftarkan kendaraannya lewat aplikasi MyPertamina, meski harga bensin naik.
Aplikasi itu untuk menyaring kendaraan yang layak menenggak BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
“Tolong (kenaikan harga BBM) jangan dikaitkan dengan (penggunaan) aplikasi MyPertamina. Masyarakat silakan daftar, boleh ke booth pendaftaran langsung, atau ke website subsiditepat.mypertamina.id,” ujar Irto.
Dia mengatakan, Pertamina berencana tetap membatasi konsumen BBM bersubsidi walau harga Pertalite dan Solar naik. Sehingga, kendaraan mana saja yang mengisi BBM subsidi harus didata.
Irto bilang, masyarakat yang sudah mendaftarkan diri ke MyPertamina akan memperoleh QR Code. QR Code ini bisa ditunjukkan kepada petugas SPBU saat melakukan transaksi.
“Pembayaran untuk transaksi BBM menggunakan MyPertamina bisa memanfaatkan uang cash maupun menggunakan kartu,” kata Irto.
Akun @Reza48636193 mengatakan, aplikasi MyPertamina tidak efektif mencegah orang kaya membeli BBM bersubsidi. “Tidak ada gunanya juga MyPertamina. Mereka yang naik Pajero, Fortuner, Alphard, Mercy, BMW, tetap ngisi juga pakai BBM subsidi,” katanya.
“Aplikasi MyPertamina di kota saya masih amburadul. Kota kalian bagaimana? Di Surabaya, Fortuner dan Innova Diesel masih bebas beli Solar,” ungkap @AyaAndara9090.
Akun @NOTASLIMBOY mengungkap, penggunaan MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi masih belum jelas penerapannya. Sewaktu isi bensin, petugas SPBU masih bingung, belum ada sosialisasi dan sudah pasti bakalan ribet.
“Kalau Pertalite sudah naik kenapa masih mau pakai MyPertamina. Sama aja bohong, sudah naik pakai MyPertamina, malah ribet,” timpal @primaxp13.
Akun @syzuhri menyarankan Pertamina menyediakan satu stasiun self service dengan pembayaran hanya menggunakan MyPertamina. Supaya, penggunaan MyPertamina meningkat.
Sementara, @azelaasesh mengklaim semakin banyak dukungan masyarakat agar MyPertamina digunakan untuk membeli BBM subsidi. “Langkah bagus Pemerintah dan Pertamina lindungi masyarakat yang berhak,” katanya.
Akun @NgkongRoses mengatakan, memang ada banyak yang tidak setuju penggunaan My Pertamina, mungkin dianggap ribet. Namun, harus bisa berpikir bijak. MyPertamina dimaksudkan agar BBM subsidi tepat sasaran. “Yang artinya, juga berpihak ke rakyat kurang mampu,” ujarnya.
Akun @Mpon_Mponn menjelaskan, aplikasi MyPertamina hadir untuk mengontrol penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran.
“Dengan telah diberlakukannya kenaikan harga BBM bersubsidi, Menteri BUMN Erick Thohir akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi MyPertamina agar BBM bersubsidi diberikan kepada orang yang layak atau tepat sasaran,” tutur @mulyana59. [ASI] ]]> , Pemerintah ingin penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tepat sasaran. Karena itu, kendaraan yang mengisi bensin bisa mendaftar di aplikasi MyPertamina. Hal itu masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan survei pada 13-21 Agustus 2022 terhadap 1.220 responden representatif yang mewakili populasi pemilih secara nasional. Survei menggunakan metodologi multistage random sampling.
Hasilnya, 21,3 persen responden setuju dengan kebijakan Pemerintah mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi. Sementara 5,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Namun, sekitar 73 persen tidak setuju kebijakan Pemerintah yang menerapkan pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina.
Adapun kebijakan menggunakan aplikasi MyPertamina sudah berlaku sejak 1 Juli 2022. Seluruh pengguna Pertalite dan Solar yang merasa berhak menggunakan BBM subsidi tersebut bisa mendaftarkan kendaraannya. Aplikasi ini akan terhubung dengan data Polri agar penyaluran subsidi BBM tepat sasaran.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui, implementasi aplikasi MyPertamina belum maksimal. Namun, dia yakin aplikasi ini akan membantu memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran setelah sinkronisasi data sempurna.
Hal itu belajar dari pengalaman aplikasi PeduliLindungi yang memerlukan waktu, hingga akhirnya berfungsi seperti sekarang.
“Kita sudah pernah melakukan, misalnya PeduliLindungi, kan bisa,” jelasnya.
Sekretaris Perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting meminta masyarakat tetap mendaftarkan kendaraannya lewat aplikasi MyPertamina, meski harga bensin naik.
Aplikasi itu untuk menyaring kendaraan yang layak menenggak BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
“Tolong (kenaikan harga BBM) jangan dikaitkan dengan (penggunaan) aplikasi MyPertamina. Masyarakat silakan daftar, boleh ke booth pendaftaran langsung, atau ke website subsiditepat.mypertamina.id,” ujar Irto.
Dia mengatakan, Pertamina berencana tetap membatasi konsumen BBM bersubsidi walau harga Pertalite dan Solar naik. Sehingga, kendaraan mana saja yang mengisi BBM subsidi harus didata.
Irto bilang, masyarakat yang sudah mendaftarkan diri ke MyPertamina akan memperoleh QR Code. QR Code ini bisa ditunjukkan kepada petugas SPBU saat melakukan transaksi.
“Pembayaran untuk transaksi BBM menggunakan MyPertamina bisa memanfaatkan uang cash maupun menggunakan kartu,” kata Irto.
Akun @Reza48636193 mengatakan, aplikasi MyPertamina tidak efektif mencegah orang kaya membeli BBM bersubsidi. “Tidak ada gunanya juga MyPertamina. Mereka yang naik Pajero, Fortuner, Alphard, Mercy, BMW, tetap ngisi juga pakai BBM subsidi,” katanya.
“Aplikasi MyPertamina di kota saya masih amburadul. Kota kalian bagaimana? Di Surabaya, Fortuner dan Innova Diesel masih bebas beli Solar,” ungkap @AyaAndara9090.
Akun @NOTASLIMBOY mengungkap, penggunaan MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi masih belum jelas penerapannya. Sewaktu isi bensin, petugas SPBU masih bingung, belum ada sosialisasi dan sudah pasti bakalan ribet.
“Kalau Pertalite sudah naik kenapa masih mau pakai MyPertamina. Sama aja bohong, sudah naik pakai MyPertamina, malah ribet,” timpal @primaxp13.
Akun @syzuhri menyarankan Pertamina menyediakan satu stasiun self service dengan pembayaran hanya menggunakan MyPertamina. Supaya, penggunaan MyPertamina meningkat.
Sementara, @azelaasesh mengklaim semakin banyak dukungan masyarakat agar MyPertamina digunakan untuk membeli BBM subsidi. “Langkah bagus Pemerintah dan Pertamina lindungi masyarakat yang berhak,” katanya.
Akun @NgkongRoses mengatakan, memang ada banyak yang tidak setuju penggunaan My Pertamina, mungkin dianggap ribet. Namun, harus bisa berpikir bijak. MyPertamina dimaksudkan agar BBM subsidi tepat sasaran. “Yang artinya, juga berpihak ke rakyat kurang mampu,” ujarnya.
Akun @Mpon_Mponn menjelaskan, aplikasi MyPertamina hadir untuk mengontrol penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran.
“Dengan telah diberlakukannya kenaikan harga BBM bersubsidi, Menteri BUMN Erick Thohir akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi MyPertamina agar BBM bersubsidi diberikan kepada orang yang layak atau tepat sasaran,” tutur @mulyana59. [ASI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID