DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
13 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Energy Transitions Ministerial Meeting Menteri ESDM Senang, Inisiatif Bali COMPACT Disetujui Negara G20 –

3 min read

Para Menteri Energi negara-negara G20 menyepakati Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (COMPACT).

Dokumen ini merupakan prinsip-prinsip dasar dalam mempercepat transisi energi, yang akan menjadi pondasi dan acuan bagi negara anggota G20, dalam percepatan transisi energi.

“Kami sangat senang, karena inisiatif kami, yakni Bali COMPACT disetujui oleh semua negara anggota G20. Ini artinya, sekali lagi, Bali akan diakui sebagai pulau yang memproduksi hal bermanfaat bagi masyarakat dunia,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dalam keterangan pers di hadapan media, usai menutup Sidang Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) Presidensi G20 Indonesia, di Nusa Dua Bali, Jumat (2/9).

Bali COMPACT akan disahkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Para Pemimpin Negara G20 di Bali, November mendatang.

Arifin juga mengatakan, diskusi yang dilakukan Menteri-Menteri Energi ini menghasilkan Chair’s Summary. Atau catatan dari seluruh intervensi yang disampaikan pada Energy Transitions Working Group (ETWG) di Yogyakarta, Labuan Bajo, dan terakhir di Bali.

“Chair’s Summary adalah output dari ETWG dan ETMM . Kami menuangkan seluruh isi diskusi yang telah dikemukakan  selama rapat dan diskusi berlangsung,” tambah Arifin.

Selain Bali COMPACT, Indonesia juga mengajukan Bali Energy Transitions Roadmap, sebagai inisiatif untuk memberikan kontinuitas pada agenda global, dalam memperkuat kerja sama internasional dan arsitektur energi.

“Roadmap Presidensi ini menetapkan aksi multi-years sukarela untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), dan meletakkan jalur menuju Net Zero Emission (NZE) atau Karbon Netral, sesuai dengan kondisi nasional,” tandasnya.

Peta jalan ini memberikan kerangka kerja untuk mempercepat transisi energi melalui tiga prioritas utama. Yakni pengamanan aksesibilitas energi, peningkatan teknologi energi pintar dan bersih, serta memajukan pembiayaan energi bersih.

“Tindakan-tindakan yang dilakukan pada ketiga prioritas ini merupakan dasar untuk bekerja. Menuju rencana aksi G20 yang lebih luas. Demi mempercepat transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan dapat dipertimbangkan sebagai program kerja Presidensi G20 berikutnya,” pungkas Arifin. ■
]]> , Para Menteri Energi negara-negara G20 menyepakati Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (COMPACT).

Dokumen ini merupakan prinsip-prinsip dasar dalam mempercepat transisi energi, yang akan menjadi pondasi dan acuan bagi negara anggota G20, dalam percepatan transisi energi.

“Kami sangat senang, karena inisiatif kami, yakni Bali COMPACT disetujui oleh semua negara anggota G20. Ini artinya, sekali lagi, Bali akan diakui sebagai pulau yang memproduksi hal bermanfaat bagi masyarakat dunia,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dalam keterangan pers di hadapan media, usai menutup Sidang Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) Presidensi G20 Indonesia, di Nusa Dua Bali, Jumat (2/9).

Bali COMPACT akan disahkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Para Pemimpin Negara G20 di Bali, November mendatang.

Arifin juga mengatakan, diskusi yang dilakukan Menteri-Menteri Energi ini menghasilkan Chair’s Summary. Atau catatan dari seluruh intervensi yang disampaikan pada Energy Transitions Working Group (ETWG) di Yogyakarta, Labuan Bajo, dan terakhir di Bali.

“Chair’s Summary adalah output dari ETWG dan ETMM . Kami menuangkan seluruh isi diskusi yang telah dikemukakan  selama rapat dan diskusi berlangsung,” tambah Arifin.

Selain Bali COMPACT, Indonesia juga mengajukan Bali Energy Transitions Roadmap, sebagai inisiatif untuk memberikan kontinuitas pada agenda global, dalam memperkuat kerja sama internasional dan arsitektur energi.

“Roadmap Presidensi ini menetapkan aksi multiyears sukarela untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), dan meletakkan jalur menuju Net Zero Emission (NZE) atau Karbon Netral, sesuai dengan kondisi nasional,” tandasnya.

Peta jalan ini memberikan kerangka kerja untuk mempercepat transisi energi melalui tiga prioritas utama. Yakni pengamanan aksesibilitas energi, peningkatan teknologi energi pintar dan bersih, serta memajukan pembiayaan energi bersih.

“Tindakan-tindakan yang dilakukan pada ketiga prioritas ini merupakan dasar untuk bekerja. Menuju rencana aksi G20 yang lebih luas. Demi mempercepat transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan dapat dipertimbangkan sebagai program kerja Presidensi G20 berikutnya,” pungkas Arifin. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |