DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
11 January 2025

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Dorong Pengusaha Berinovasi Dan Manfaatkan Teknologi Airlangga: Kita Jadi Pasar Besar Untuk Dunia Digital –

4 min read

Pemerintah terus mendukung pemulihan dunia usaha yang selama dua tahun terakhir dihantam badai pandemi Covid-19. Sebagai dukungan konkret, Pemerintah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan Rp 373 triliun tahun ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekono­mian Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Tahun 2022, di Jakarta, Kamis (25/8).

“Potensi pengusaha mendapatkan KUR masih sangat be­sar,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Menurut Ketua Umum Par­tai Golkar ini, KUR juga bisa digunakan untuk sektor perta­nian yang diberikan pagu Rp 90 triliun. Bahkan, tahun depan anggaran KUR akan dinaikkan lagi menjadi Rp 460 triliun.

Dia mengatakan, dalam jang­ka panjang, Pemerintah akan terus memastikan berjalannya reformasi struktural untuk men­dorong daya saing dan iklim berusaha di Indonesia.

“Salah satunya melalui Un­dang-Undang Cipta Kerja, dan penerapan sistem layanan per­izinan berusaha elektronik yang terintegrasi (Online Single Sub­mission Risk Based Approach/ OSS RBA),” ujarnya.

Menurutnya, momentum Presidensi G20 Indonesia 2022 juga harus dimanfaatkan oleh pengusaha sebaik-baiknya.

Melalui Presidensi G20, In­donesia mendorong transparansi dan akuntabilitas, baik untuk sektor publik maupun swasta.

“Kami juga mendorong kegiatan ini dimanfaatkan pengusaha untuk pemulihan dan transformasi ekonomi,” ucap Airlangga.

Karena itu, kolaborasi yang kuat antara Pemerintah dan pen­gusaha sangat diperlukan dalam menjawab berbagai tantangan ekonomi ke depan. Termasuk sinergi dengan Pemerintah Daerah yang akan mendorong pengembangan ekonomi region­al, khususnya mengakselerasi hilirisasi komoditas.

Selain itu, pengusaha juga harus terus menciptakan inovasi dalam bisnis dan memanfaatkan kemajuan teknologi digital serta big data. Agar mampu meningkatkan daya saing usaha dan tetap terdepan dalam dunia yang kompetitif ini.

 

Menurut Airlangga, nilai digi­talisasi Indonesia pada 2022 sekitar Rp 20 miliar. Ini akan berkembang menjadi Rp 125 miliar pada 2025, serta Rp 300 miliar tahun 2030.

“Kesempatan ini jangan dilepas, karena Indonesia meru­pakan pasar besar untuk dunia digital,” tuturnya.

Airlangga juga berharap, melalui Munas I Japnas, pengusaha dapat berperan aktif men­ciptakan iklim usaha kondusif. Selain itu, bisa saling bekerja sama demi mendukung pertum­buhan ekonomi Indonesia.

“Semoga ajang ini dapat mem­berikan semangat kepada para pengusaha muda agar mencapai hasil yang lebih baik lagi di masa depan,” harap Airlangga.

Di acara yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan In­dustri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, menghadapi berbagai tantangan global dan tingginya ketidakpastian, ada tiga langkah strategis yang bisa dilakukan dunia usaha.

Pertama, berinovasi dan be­radaptasi dengan keadaan saat ini melalui transformasi digital. Di masa pandemi Covid-19, digitalisasi terbukti mampu mem­perkuat resiliensi dan menjadi tren yang dapat dijadikan pedoman bagi industri bertahan. Karena bisa meningkatkan peluang bisnis dan daya saing perusahaan.

Menurut Arsjad, otomatisasi juga dapat meningkatkan produk­tivitas dan nilai tambah barang dan jasa. Sehingga perusahaan dapat lebih berdaya saing dan meningkatkan efisiensi biaya operasional dalam jangka panjang.

Kedua, meminimalisir keter­gantungan impor dengan sub­stitusi bahan baku domestik, serta meningkatkan rantai nilai produksi dalam negeri. Dan ketiga, memetakan pasar-pasar baru untuk ekspor.

“Tentu para pelaku industri tidak bisa jalan sendiri. Peran pe­merintah dibutuhkan sebagai the key enabler dalam menciptakan iklim perekonomian kondusif,” pungkas Arsjad. [NOV] ]]> , Pemerintah terus mendukung pemulihan dunia usaha yang selama dua tahun terakhir dihantam badai pandemi Covid-19. Sebagai dukungan konkret, Pemerintah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan Rp 373 triliun tahun ini.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekono­mian Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional I Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Tahun 2022, di Jakarta, Kamis (25/8).

“Potensi pengusaha mendapatkan KUR masih sangat be­sar,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Menurut Ketua Umum Par­tai Golkar ini, KUR juga bisa digunakan untuk sektor perta­nian yang diberikan pagu Rp 90 triliun. Bahkan, tahun depan anggaran KUR akan dinaikkan lagi menjadi Rp 460 triliun.

Dia mengatakan, dalam jang­ka panjang, Pemerintah akan terus memastikan berjalannya reformasi struktural untuk men­dorong daya saing dan iklim berusaha di Indonesia.

“Salah satunya melalui Un­dang-Undang Cipta Kerja, dan penerapan sistem layanan per­izinan berusaha elektronik yang terintegrasi (Online Single Sub­mission Risk Based Approach/ OSS RBA),” ujarnya.

Menurutnya, momentum Presidensi G20 Indonesia 2022 juga harus dimanfaatkan oleh pengusaha sebaik-baiknya.

Melalui Presidensi G20, In­donesia mendorong transparansi dan akuntabilitas, baik untuk sektor publik maupun swasta.

“Kami juga mendorong kegiatan ini dimanfaatkan pengusaha untuk pemulihan dan transformasi ekonomi,” ucap Airlangga.

Karena itu, kolaborasi yang kuat antara Pemerintah dan pen­gusaha sangat diperlukan dalam menjawab berbagai tantangan ekonomi ke depan. Termasuk sinergi dengan Pemerintah Daerah yang akan mendorong pengembangan ekonomi region­al, khususnya mengakselerasi hilirisasi komoditas.

Selain itu, pengusaha juga harus terus menciptakan inovasi dalam bisnis dan memanfaatkan kemajuan teknologi digital serta big data. Agar mampu meningkatkan daya saing usaha dan tetap terdepan dalam dunia yang kompetitif ini.

 

Menurut Airlangga, nilai digi­talisasi Indonesia pada 2022 sekitar Rp 20 miliar. Ini akan berkembang menjadi Rp 125 miliar pada 2025, serta Rp 300 miliar tahun 2030.

“Kesempatan ini jangan dilepas, karena Indonesia meru­pakan pasar besar untuk dunia digital,” tuturnya.

Airlangga juga berharap, melalui Munas I Japnas, pengusaha dapat berperan aktif men­ciptakan iklim usaha kondusif. Selain itu, bisa saling bekerja sama demi mendukung pertum­buhan ekonomi Indonesia.

“Semoga ajang ini dapat mem­berikan semangat kepada para pengusaha muda agar mencapai hasil yang lebih baik lagi di masa depan,” harap Airlangga.

Di acara yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan In­dustri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, menghadapi berbagai tantangan global dan tingginya ketidakpastian, ada tiga langkah strategis yang bisa dilakukan dunia usaha.

Pertama, berinovasi dan be­radaptasi dengan keadaan saat ini melalui transformasi digital. Di masa pandemi Covid-19, digitalisasi terbukti mampu mem­perkuat resiliensi dan menjadi tren yang dapat dijadikan pedoman bagi industri bertahan. Karena bisa meningkatkan peluang bisnis dan daya saing perusahaan.

Menurut Arsjad, otomatisasi juga dapat meningkatkan produk­tivitas dan nilai tambah barang dan jasa. Sehingga perusahaan dapat lebih berdaya saing dan meningkatkan efisiensi biaya operasional dalam jangka panjang.

Kedua, meminimalisir keter­gantungan impor dengan sub­stitusi bahan baku domestik, serta meningkatkan rantai nilai produksi dalam negeri. Dan ketiga, memetakan pasar-pasar baru untuk ekspor.

“Tentu para pelaku industri tidak bisa jalan sendiri. Peran pe­merintah dibutuhkan sebagai the key enabler dalam menciptakan iklim perekonomian kondusif,” pungkas Arsjad. [NOV]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |