Bagi-bagi BMK Dan BLT Di Bengkayang Jokowi: Jangan Dibelikan HP Ya, Jangan Dipakai Untuk Beli Pulsa –
2 min readBersama Ibu Iriana, Presiden Jokowi menyerahkan Bantuan Modal Kerja (BMK) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Pasar Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8).
Saat memberikan bantuan, Presiden berpesan agar masyarakat memanfaatkan BMK senilai Rp 1,2 juta yang diberikan sebagai tambahan modal kerja atau modal usaha.
Bantuan tersebut, kata Presiden, juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang produktif.
“Jangan ya, jangan dibelikan handphone. Kalau bisa, dipakai untuk tambahan modal kerja, modal usaha. Kalau nggak, ya digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang produktif. Jangan dipakai untuk beli pulsa,” pesan Presiden.
Sementara itu, untuk bantuan tunai langsung, Presiden menyarankan agar digunakan untuk pembelian sembako.
“Ibu-ibu ini ya, yang Rp 300 ribu silakan untuk pembelian sembako dan minyak goreng ya. Ini namanya bantuan sosial,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menghitung kembali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk pemberian bantuan kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
“Nanti kalau APBN-nya ada uang lebih, Insya Allah akan kita tambahkan,” imbuhnya.
Selain penyerahan BMK dan BLT kepada peserta PKH, Presiden juga memberikan bantuan kepada para pedagang kaki lima dan pedagang pasar. Sembari berkeliling dan menyapa para pedagang.
Dalam kesempatan ini, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, dan Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis. ***
]]> , Bersama Ibu Iriana, Presiden Jokowi menyerahkan Bantuan Modal Kerja (BMK) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Pasar Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8).
Saat memberikan bantuan, Presiden berpesan agar masyarakat memanfaatkan BMK senilai Rp 1,2 juta yang diberikan sebagai tambahan modal kerja atau modal usaha.
Bantuan tersebut, kata Presiden, juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang produktif.
“Jangan ya, jangan dibelikan handphone. Kalau bisa, dipakai untuk tambahan modal kerja, modal usaha. Kalau nggak, ya digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang produktif. Jangan dipakai untuk beli pulsa,” pesan Presiden.
Sementara itu, untuk bantuan tunai langsung, Presiden menyarankan agar digunakan untuk pembelian sembako.
“Ibu-ibu ini ya, yang Rp 300 ribu silakan untuk pembelian sembako dan minyak goreng ya. Ini namanya bantuan sosial,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menghitung kembali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk pemberian bantuan kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
“Nanti kalau APBN-nya ada uang lebih, Insya Allah akan kita tambahkan,” imbuhnya.
Selain penyerahan BMK dan BLT kepada peserta PKH, Presiden juga memberikan bantuan kepada para pedagang kaki lima dan pedagang pasar. Sembari berkeliling dan menyapa para pedagang.
Dalam kesempatan ini, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, dan Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis. ***
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID