DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
22 December 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

4 Orang Tewas Ditembak Di Albuquerque Warga Muslim AS Ketakutan –

3 min read

Penembakan warga Muslim kembali terjadi di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat (AS). Sejak sembilan bulan terakhir, total ada empat pria Muslim tewas ditembak.

Korban terakhir ditembak mati Jumat (5/8). Padahal dua pekan sebelumnya, dua pria juga meregang nyawa dengan cara yang sama. Sedangkan satu pria lainnya ditembak pada November tahun lalu.

Polisi meyakini, pembunuhan-pembunuhan itu mungkin saling terkait. Apalagi, yang dibunuh diketahui berasal dari Asia Selatan. Dua dari korban sebelumnya adalah pria Muslim keturunan Pakistan.

Pertama, pria berusia 27 tahun yang jenazahnya ditemukan pada 1 Agustus lalu. Kemudian, seorang pria berusia 41 tahun yang ditemukan pada 26 Juli 2022.

Diketahui pula, dua dari pria yang dibunuh itu adalah anggota masjid yang sama. Sementara pria yang tewas pada November 2021 berasal dari Afghanistan.

“Tampaknya mereka menjadi sasaran karena agama dan ras,” kata seorang petugas polisi, dikutip Reuters, kemarin.

 

Polisi mengatakan, sudah menemukan kendaraan terduga pelaku. Aparat juga meminta bantuan warga untuk memberi info keberadaan pelaku.

Presiden AS Joe Biden menegaskan, kekerasan tidak memiliki tempat di Negeri Paman Sam.

“Saya marah dan sedih dengan pembunuhan mengerikan empat pria Muslim di Albuquerque,” cuit Biden di akun Twitter-nya.

Kepolisian sedang melakukan penyelidikan. “Sambil menunggu, doa saya bersama keluarga para korban, dan pemerintahan saya mendukung warga Muslim,” katanya.

Gubernur New Mexico, Michelle Lujan Grisham juga mengungkapkan kemarahannya atas pembunuhan itu. Dia menyebut, tindakan itu sepenuhnya tidak dapat ditoleransi.

Grisham berjanji, pihaknya akan mengirim petugas polisi negara bagian tambahan ke Albuquerque untuk membantu penyelidikan. FBI dan US Marshals Service termasuk di antara lembaga yang membantu penyelidikan.

“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung warga Muslim Albuquerque dan New Mexico,” katanya.

Secara terpisah, kelompok hak sipil Muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relations (CAIR), menawarkan hadiah 10 ribu dolar AS (sekitar Rp 150 juta), bagi siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada pembunuhan atau penangkapan para pembunuh.

Pasalnya, kejadian ini membuat ketegangan meningkat tajam dan ketakutan di kalangan warga Muslim.

“Sekarang orang-orang mulai panik,” kata Direktur Urusan Masyarakat di Islamic Center New Mexico, Tahir Gauba.

Sedangkan Wali Kota Albuquerque, Tim Keller mengatakan, pemerintah negara bagian akan menempatkan polisi di masjid-masjid selama waktu shalat. Ini untuk mengantisipasi kejahatan lanjutan yang mungkin terjadi.

Albuquerque merupakan wilayah yang ditinggali 5 ribu umat Muslim. Kota yang berpenduduk sekitar 560 ribu itu merupakan kota terbesar di New Mexico. ■ 
]]> , Penembakan warga Muslim kembali terjadi di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat (AS). Sejak sembilan bulan terakhir, total ada empat pria Muslim tewas ditembak.

Korban terakhir ditembak mati Jumat (5/8). Padahal dua pekan sebelumnya, dua pria juga meregang nyawa dengan cara yang sama. Sedangkan satu pria lainnya ditembak pada November tahun lalu.

Polisi meyakini, pembunuhan-pembunuhan itu mungkin saling terkait. Apalagi, yang dibunuh diketahui berasal dari Asia Selatan. Dua dari korban sebelumnya adalah pria Muslim keturunan Pakistan.

Pertama, pria berusia 27 tahun yang jenazahnya ditemukan pada 1 Agustus lalu. Kemudian, seorang pria berusia 41 tahun yang ditemukan pada 26 Juli 2022.

Diketahui pula, dua dari pria yang dibunuh itu adalah anggota masjid yang sama. Sementara pria yang tewas pada November 2021 berasal dari Afghanistan.

“Tampaknya mereka menjadi sasaran karena agama dan ras,” kata seorang petugas polisi, dikutip Reuters, kemarin.

 

Polisi mengatakan, sudah menemukan kendaraan terduga pelaku. Aparat juga meminta bantuan warga untuk memberi info keberadaan pelaku.

Presiden AS Joe Biden menegaskan, kekerasan tidak memiliki tempat di Negeri Paman Sam.

“Saya marah dan sedih dengan pembunuhan mengerikan empat pria Muslim di Albuquerque,” cuit Biden di akun Twitter-nya.

Kepolisian sedang melakukan penyelidikan. “Sambil menunggu, doa saya bersama keluarga para korban, dan pemerintahan saya mendukung warga Muslim,” katanya.

Gubernur New Mexico, Michelle Lujan Grisham juga mengungkapkan kemarahannya atas pembunuhan itu. Dia menyebut, tindakan itu sepenuhnya tidak dapat ditoleransi.

Grisham berjanji, pihaknya akan mengirim petugas polisi negara bagian tambahan ke Albuquerque untuk membantu penyelidikan. FBI dan US Marshals Service termasuk di antara lembaga yang membantu penyelidikan.

“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung warga Muslim Albuquerque dan New Mexico,” katanya.

Secara terpisah, kelompok hak sipil Muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relations (CAIR), menawarkan hadiah 10 ribu dolar AS (sekitar Rp 150 juta), bagi siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada pembunuhan atau penangkapan para pembunuh.

Pasalnya, kejadian ini membuat ketegangan meningkat tajam dan ketakutan di kalangan warga Muslim.

“Sekarang orang-orang mulai panik,” kata Direktur Urusan Masyarakat di Islamic Center New Mexico, Tahir Gauba.

Sedangkan Wali Kota Albuquerque, Tim Keller mengatakan, pemerintah negara bagian akan menempatkan polisi di masjid-masjid selama waktu shalat. Ini untuk mengantisipasi kejahatan lanjutan yang mungkin terjadi.

Albuquerque merupakan wilayah yang ditinggali 5 ribu umat Muslim. Kota yang berpenduduk sekitar 560 ribu itu merupakan kota terbesar di New Mexico. ■ 

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |