DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
23 December 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

BKS Minta Jaga Kinerja Positif Pasca Pandemi Sektor Transportasi Kembali Lari Kencang –

4 min read

Seluruh pemangku kepentingan diminta menjaga momentum kinerja positif yang berhasil diraih di sektor transportasi pada 2022. Momentum ini harus dijaga agar pada triwulan-lll dan lV tahun 2022, trennya terus meningkat.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Suma­di dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Menurut BKS-sapaan Budi Karya Sumadi, untuk menjaga momentum positif kinerja sektor transportasi, pihaknya bakal terus meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Yakni dengan Kementerian/Lem­baga, BUMN, swasta, akademisi, media dan masyarakat.

Seperti diketahui, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi dan pergu­dangan berhasil tumbuh 21,27 persen pada triwulan II-2022, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Sebelumnya, pada triwulan 1-2022 juga mengalami pertumbuhan positif mencapai 15,79 persen.

“Hasil ini bisa menjadi indika­tor bahwa pemulihan di sektor transportasi mulai terjadi pasca-pandemi Covid-19,” kata BKS.

Eks Dirut Angkasa Pura ll ini menekankan, pentingnya ko­laborasi dengan para pemangku kepentingan, dalam upaya mengatasi sejumlah tantangan di sektor transportasi.

Misalnya, keterbatasan fiskal APBN, meningkatnya kebutuhan pendanaan infrastruktur transpor­tasi dan belum optimalnya pe­layanan transportasi terintegrasi.

Kemudian, kurangnya tingkat kesadaran akan keselamatan transportasi. Hingga pengem­bangan transportasi berkelan­jutan yang ramah lingkungan, guna menghadapi isu pemanasan global dan perubahan iklim.

“Pada triwulan-lll dan lV, kami akan memanfaatkan momentum hari kemerdekaan yang memiliki semangat bersama, untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” tegasnya.

BKS mengaku, telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong percepatan pemulihan sektor transportasi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

 

Di antaranya, mengoptimalkan penerapan pendanaan kreatif non APBN melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi.

Selanjutnya, mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui Badan Layanan Umum (BLU), sebagai salah satu sumber pendanaan alternatif untuk percepatan pembangunan infrastruktur.

Kemudian, mendorong keter­libatan peran swasta dalam per­cepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Serta melakukan trans­formasi struktural dan digitalisasi dalam upaya meningkat­kan layanan transportasi.

BKS bilang, adanya pelongga­ran kebijakan syarat perjalanan serta penanganan manajemen rekayasa lalu lintas pada mudik Lebaran tahun ini, juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan positif sektor transportasi pada triwulan-ll tahun ini.

Serba Digital

Ketua Bidang Advokasi dan Ke­masyarakatan Masyarakat Trans­portasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, pasca-pandemi sektor transportasi harus kembali lari kencang.

Djoko mengusulkan, pasca-pandemi ini seluruh layanan transportasi menjadi serba digital. Karena, demand pasar dan kebu­tuhan masyarakat cukup tinggi.

Dia mencontohkan Kereta Api Indonesia (KAI), sudah memulai sejak beberapa tahun lalu. Kemudian Garuda Indone­sia, dan ASDP melalui Ferizy. Semua industri sudah bergerak ke arah sana.

“Dengan perkembangan zaman dan teknologi yang sangat pesat, metode pembayaran pun dalam sistem transportasi mengalami berbagai inovasi,” kata Djoko.

Djoko juga minta digerakkan seluruh sistem cashless. Hal ini dapat memberi manfaat bagi instansi terkait mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel.

“Ini meminimalisir kecurangan, mempercepat pembayaran, mempermudah calon penumpang untuk melakukan pembelian tiket perjalanan dan meringankan beban,” jelasnya. [KPJ] ]]> , Seluruh pemangku kepentingan diminta menjaga momentum kinerja positif yang berhasil diraih di sektor transportasi pada 2022. Momentum ini harus dijaga agar pada triwulan-lll dan lV tahun 2022, trennya terus meningkat.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Suma­di dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Menurut BKS-sapaan Budi Karya Sumadi, untuk menjaga momentum positif kinerja sektor transportasi, pihaknya bakal terus meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Yakni dengan Kementerian/Lem­baga, BUMN, swasta, akademisi, media dan masyarakat.

Seperti diketahui, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi dan pergu­dangan berhasil tumbuh 21,27 persen pada triwulan II-2022, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Sebelumnya, pada triwulan 1-2022 juga mengalami pertumbuhan positif mencapai 15,79 persen.

“Hasil ini bisa menjadi indika­tor bahwa pemulihan di sektor transportasi mulai terjadi pasca-pandemi Covid-19,” kata BKS.

Eks Dirut Angkasa Pura ll ini menekankan, pentingnya ko­laborasi dengan para pemangku kepentingan, dalam upaya mengatasi sejumlah tantangan di sektor transportasi.

Misalnya, keterbatasan fiskal APBN, meningkatnya kebutuhan pendanaan infrastruktur transpor­tasi dan belum optimalnya pe­layanan transportasi terintegrasi.

Kemudian, kurangnya tingkat kesadaran akan keselamatan transportasi. Hingga pengem­bangan transportasi berkelan­jutan yang ramah lingkungan, guna menghadapi isu pemanasan global dan perubahan iklim.

“Pada triwulan-lll dan lV, kami akan memanfaatkan momentum hari kemerdekaan yang memiliki semangat bersama, untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” tegasnya.

BKS mengaku, telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong percepatan pemulihan sektor transportasi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

 

Di antaranya, mengoptimalkan penerapan pendanaan kreatif non APBN melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi.

Selanjutnya, mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui Badan Layanan Umum (BLU), sebagai salah satu sumber pendanaan alternatif untuk percepatan pembangunan infrastruktur.

Kemudian, mendorong keter­libatan peran swasta dalam per­cepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Serta melakukan trans­formasi struktural dan digitalisasi dalam upaya meningkat­kan layanan transportasi.

BKS bilang, adanya pelongga­ran kebijakan syarat perjalanan serta penanganan manajemen rekayasa lalu lintas pada mudik Lebaran tahun ini, juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan positif sektor transportasi pada triwulan-ll tahun ini.

Serba Digital

Ketua Bidang Advokasi dan Ke­masyarakatan Masyarakat Trans­portasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, pasca-pandemi sektor transportasi harus kembali lari kencang.

Djoko mengusulkan, pasca-pandemi ini seluruh layanan transportasi menjadi serba digital. Karena, demand pasar dan kebu­tuhan masyarakat cukup tinggi.

Dia mencontohkan Kereta Api Indonesia (KAI), sudah memulai sejak beberapa tahun lalu. Kemudian Garuda Indone­sia, dan ASDP melalui Ferizy. Semua industri sudah bergerak ke arah sana.

“Dengan perkembangan zaman dan teknologi yang sangat pesat, metode pembayaran pun dalam sistem transportasi mengalami berbagai inovasi,” kata Djoko.

Djoko juga minta digerakkan seluruh sistem cashless. Hal ini dapat memberi manfaat bagi instansi terkait mengelola anggaran secara transparan dan akuntabel.

“Ini meminimalisir kecurangan, mempercepat pembayaran, mempermudah calon penumpang untuk melakukan pembelian tiket perjalanan dan meringankan beban,” jelasnya. [KPJ]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |