33 Anak Gagal Ginjal Akut Sembuh, Dinkes DKI Pantau Kondisinya Selama 2 Minggu –
2 min readDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada 33 anak yang terkena gangguan ginjal akut progresif atipikal yang berdomisili di DKI Jakarta yang sudah sembuh. Ke-33 anak tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Meski begitu, Dinkes tetap akan memantau kondisi anak tersebut minimal 14 hari usai dinyatakan sembuh.
“Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta selama 14 hari kedepan menginformasikan kepada uang orang tua untuk mengenali gejala yang mungkin muncul kembali sehingga gejala tersebut dapat dilaporkan ke Puskesmas Kecamatan,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr Ngabila Salama dalam keterangannya, Sabtu (29/10).
Selain meminta peran aktif orang tua, kata Ngabila, Dinkes melalui Puskesmas Kecamatan akan terus memantau kondisi anak tersebut.
“Setiap hari kita tanyakan gejala apa yang muncul. Jika ada gejala yang tidak wajar harap orang tua segera melaporkan ke Puskesmas untuk tindak lanjuti segera,” ujarnya.
Ngabila merinci, 33 anak pasien gagal ginjal akut yang telah sembuh itu berasal dari: Cengkareng 6, Duren Sawit 3, Kalideres 2, Kebon Jeruk 2, Koja 2, Menteng 2, Pal Merah 2, Pasar Rebo 2, Cakung 1, Cilincing 1, Grogol Petamburan 1, Kebayoran Lama 1, Kemayoran 1, Makasar 1, Mampang Prapatan 1, Matraman 1, Penjaringan 1, Pulo Gadung 1, Taman Sari 1 dan Tanjung Priok 1.
Sebelumnya, Dinkes menyebut data akumulatif sejak Januari 2022 hingga Kamis (27/10) sudah ada 135 anak menderita gagal ginjal akut yang dirawat di fasilitas kesehatan di DKI.
“Data DKI tadi tidak semuanya berdomisili di DKI Jakarta tetapi semua adalah balita yang kebetulan memang dirawat di rumah sakit DKI Jakarta,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti, Sabtu (29/10).
Dari ratusan pasien tersebut, 63 di antaranya meninggal dunia, 46 sembuh, dan sisanya masih dalam perawatan.
]]> , Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada 33 anak yang terkena gangguan ginjal akut progresif atipikal yang berdomisili di DKI Jakarta yang sudah sembuh. Ke-33 anak tersebut sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Meski begitu, Dinkes tetap akan memantau kondisi anak tersebut minimal 14 hari usai dinyatakan sembuh.
“Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta selama 14 hari kedepan menginformasikan kepada uang orang tua untuk mengenali gejala yang mungkin muncul kembali sehingga gejala tersebut dapat dilaporkan ke Puskesmas Kecamatan,” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr Ngabila Salama dalam keterangannya, Sabtu (29/10).
Selain meminta peran aktif orang tua, kata Ngabila, Dinkes melalui Puskesmas Kecamatan akan terus memantau kondisi anak tersebut.
“Setiap hari kita tanyakan gejala apa yang muncul. Jika ada gejala yang tidak wajar harap orang tua segera melaporkan ke Puskesmas untuk tindak lanjuti segera,” ujarnya.
Ngabila merinci, 33 anak pasien gagal ginjal akut yang telah sembuh itu berasal dari: Cengkareng 6, Duren Sawit 3, Kalideres 2, Kebon Jeruk 2, Koja 2, Menteng 2, Pal Merah 2, Pasar Rebo 2, Cakung 1, Cilincing 1, Grogol Petamburan 1, Kebayoran Lama 1, Kemayoran 1, Makasar 1, Mampang Prapatan 1, Matraman 1, Penjaringan 1, Pulo Gadung 1, Taman Sari 1 dan Tanjung Priok 1.
Sebelumnya, Dinkes menyebut data akumulatif sejak Januari 2022 hingga Kamis (27/10) sudah ada 135 anak menderita gagal ginjal akut yang dirawat di fasilitas kesehatan di DKI.
“Data DKI tadi tidak semuanya berdomisili di DKI Jakarta tetapi semua adalah balita yang kebetulan memang dirawat di rumah sakit DKI Jakarta,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti, Sabtu (29/10).
Dari ratusan pasien tersebut, 63 di antaranya meninggal dunia, 46 sembuh, dan sisanya masih dalam perawatan.
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID