10 Tahun, CIMB Niaga Konservasi 49.400 Bambu –
4 min readSejak 2012, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) sukses berkolaborasi dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) telah menginisiasi program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Bali yang terletak di Gianyar dan Tabanan.
Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga Lusiana Saleh mengatakan, upaya konservasi bambu sejalan dengan salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) CIMB Niaga yaitu pilar iklim dan lingkungan. Konservasi bambu juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Selain melestarikan bambu, CIMB Niaga memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen.
“Diharapkan dapat memberikan manfaat secara ekonomi kepada kelompok/mitra tani lokal,” terang Lusi yang didampingi peneliti bambu dari Universitas Udayana Pande Ketut Diah Kencana, dikawasan Kebun Bambu, Panglipuran, Bangli, Bali, Rabu (30/11).
Sejak 2012 hingga kini, total pohon bambu yang telah ditanam CIMB Niaga di berbagai wilayah Indonesia sebanyak 49.400 pohon bambu yang tersebar di Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, dan NTT.
Terbaru, CIMB Niaga juga menyelenggarakan Penanaman Bambu di Lombok bersama KEHATI, pada 24 September 2022 Bambu memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar. Diperingati setiap tanggal 26 November sebagai Hari Bambu Nasional.
Dari sisi ekologi bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim.
“Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus,” jelas Pande.
Ia menambahkan, bambu memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Banyak produk turunan dari bambu yang bisa mendatangkan nilai ekonomi yakni rebung kulit, rebung kupas, rebung iris, slice rebung, rebungbtqbah kering, rebung pikel, tepung rebung tabah, teh daun bambu sachet, asap cair, fooee grade, fumigasi, arang, briket, sabun dan sampo arang bambu, dan pupuk pelepah rebung.
“Seluruh bagian bambu bisa dimanfaatkan baik itu untuk pangan dan industri produk bambu,” tegasnya.
Dari sisi ekologi bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
“Mudah penanamannya, sekali tanam, lebih dari 100 tahun termanfaatkan dan dapat tumbuh pada lahan yang sangat kritispun,” sebut Pande.
Di Bali, bambu sangat dibutuhkan masyarakat Bali untuk keperluan adat, pasalnya mulai dari lahir hingga meninggal, masyarakat Bali membutuhkan bambu. Saat ini di hutan bambu di Bali ada 40 jenis bambu yang di taman di lahan sekitar 40 hektar (ha).■
]]> , Sejak 2012, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) sukses berkolaborasi dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) telah menginisiasi program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Bali yang terletak di Gianyar dan Tabanan.
Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga Lusiana Saleh mengatakan, upaya konservasi bambu sejalan dengan salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) CIMB Niaga yaitu pilar iklim dan lingkungan. Konservasi bambu juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Selain melestarikan bambu, CIMB Niaga memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen.
“Diharapkan dapat memberikan manfaat secara ekonomi kepada kelompok/mitra tani lokal,” terang Lusi yang didampingi peneliti bambu dari Universitas Udayana Pande Ketut Diah Kencana, dikawasan Kebun Bambu, Panglipuran, Bangli, Bali, Rabu (30/11).
Sejak 2012 hingga kini, total pohon bambu yang telah ditanam CIMB Niaga di berbagai wilayah Indonesia sebanyak 49.400 pohon bambu yang tersebar di Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, dan NTT.
Terbaru, CIMB Niaga juga menyelenggarakan Penanaman Bambu di Lombok bersama KEHATI, pada 24 September 2022 Bambu memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar. Diperingati setiap tanggal 26 November sebagai Hari Bambu Nasional.
Dari sisi ekologi bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim.
“Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus,” jelas Pande.
Ia menambahkan, bambu memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Banyak produk turunan dari bambu yang bisa mendatangkan nilai ekonomi yakni rebung kulit, rebung kupas, rebung iris, slice rebung, rebungbtqbah kering, rebung pikel, tepung rebung tabah, teh daun bambu sachet, asap cair, fooee grade, fumigasi, arang, briket, sabun dan sampo arang bambu, dan pupuk pelepah rebung.
“Seluruh bagian bambu bisa dimanfaatkan baik itu untuk pangan dan industri produk bambu,” tegasnya.
Dari sisi ekologi bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
“Mudah penanamannya, sekali tanam, lebih dari 100 tahun termanfaatkan dan dapat tumbuh pada lahan yang sangat kritispun,” sebut Pande.
Di Bali, bambu sangat dibutuhkan masyarakat Bali untuk keperluan adat, pasalnya mulai dari lahir hingga meninggal, masyarakat Bali membutuhkan bambu. Saat ini di hutan bambu di Bali ada 40 jenis bambu yang di taman di lahan sekitar 40 hektar (ha).■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID